LaporanPercobaan Gaya Magnet Oleh : Avid Laporan Praktikum Gaya Magnet 1. Alat dan Bahan a. Magnet batang b. Jarum jahit c. Alumunium d. Seng e. Seuta Benag jahit f. Potongan plastik g. Potongan kertas h. Statif i. Isolatif plastif 2. Cara kerja a. Isilah lembar kerja sesui petunjuk b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuan c. Amati apa yang terjadi d
Medanmagnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi. Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut. Garis- garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Garis- garis gaya
Gayatarik - menarik antara dua kutub magnet gak senama dan gaya tolak - menolak antara 2 kutub yang senama digambarkan dengan garis - garis gaya magnet. 2. Rapat Garis - Garis Gaya (B) = Flux Density. Jumlah garis gaya, tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan. Rumusnya: B = Φ/A.
Hukumlenz adalah hukum yang diciptakan oleh seorang ilmuwan fisika bernama Friederick Lenz pada 1834. Untuk melihat hukum lenz tersebut dapat dilakukan dengan percobaan menggunakan suatu magnet & kumparan listrik ,pada saat magnet berada dalam kumparan. Tetapi apabila suatu medan magnet di dekatkan ke kumparan akan menimbulkan suatu perubahan
Gambar4.2.1. (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya bila dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Oersted pada tahun 1820. Untuk melihat model percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah. medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk
2 Mahasiswa dapat membuat petakontur anomali medan magnetik. 3. Mahasiswa dapat melakukan interpretasi kualitatif berdasarkan peta kontur 2 anomali medan magnetik. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalm praktikum ini adalah sebagai berikut: f1. Menghitung anomali medan magnetik dari data yang diberikan oleh asisten. 2.
. ILCBO]OE XZOI]BI\F ?Xlrdnjooe Jletui Flmoe Focelt ?. ]u`uoe Fleue`uioe jletui flmoe focelt sljuok focelt jotoec mlecoe slrjui-slrjui jlsb. . Oaot moe Jokoe ? Iortne putbk ? alfjor / ilrtos putbk. Focelt jotoec ? juok. 4 Tlrjui-slrjui jlsb slduiupeyo. 4. ]lnrb Mosor 0 Focelt otou focebt omoaok suotu njyli yoec flfpueyob suotu flmoe focelt focebt jlrosoa morb jokoso Rueoeb foceætbs aætkns yoec jlrortb jotuFocelsboe. Focelsbo omoaok eofo sljuok wbaoyok mb Rueoeb pomo foso aoau yoec ibeb jlreofo Foebso slioroec jlromo mb wbaoyok ]urib mb foeo tlrioemuec jotu foceltyoec mbtlfuioe sl`oi zofoe muau mb wbaoyok soot beb, suotu focelt omoaok suotu fotlrb yoec flfpueyob suotu flmoefocelt. Fotlrb tlrsljut jbso moaof jlrwu`um focelt tltop otou focelt tbmoi yoec slioroec beb omo kofpbr slfuoeyo omoaok focelt slaoau flfbabib muo iutuj yobtu0 iutuj utoro enrtk/ E moe iutuj slaotoesnutk/ T. Soaoupue focelt btu mbpntnec-pntnec, pntnecoe focelt ildba tlrsljut oioetltop flfbabib muo mopot fleorbi jlemo aobe. Jljlropo jlemo jokioe tlrtorbi aljbk iuot morbyoec aobe, yobtu jokoe ancof. Eofue tbmoi slfuo ancof flfpueyob moyo torbi yoecsofo tlrkomop focelt. Jlsb moe jo`o omoaok muo dnetnk fotlrb yoec flfpueyob moyotorbi yoec tbeccb nalk focelt. Tlmoecioe nisbcle dobr omoaok dnetnk fotlrb yoecflfpueyob moyo torbi yoec rlemok nalk focelt. =. Doro Ilr`o 0 ? Altoioe sljuok focelt jotoec mb otos fl`o Xlcoecaok slalfjor ilrtos iortne putbk mb otos fl`o tlrsljut. 4 ]ojurioe slrjui jlsb sldoro flroto mb otos iortne, ilfumboe iltuiaok iortne btu sldoro plraokoe jljlropo ioab. = Ofotbaok moe cofjorioe pnao yoec mbjletui slrjui-slrjui jlsb btu. owoj0 o. Focelt otou focebt omoaok suotu njyli yoec flfpueyob suotu flmoe focelt. Ioto focelt focebt jlrosoa morb jokoso Rueoeb foceætbs aætkns yoec jlrortb jotu Focelsboe. j. Focelt boaok sl`lebs ancof yoec `uco mbileoab mlecoe eofo jlsb jlroeb . Focelt flfpueyob flmoe focelt moe mopot fleorbi jutbr-jutbr jlsb aobe il orokeyo. Opoiok sljuok focelt slaoau flfbabib iutuj utoro moe iutuj slaotoe> laosioe! owoj0 Ro, Tltbop focelt flfpueyob sotu 'iutuj slaotoe' moe sotu 'iutuj utoro'. Opojbao sotu ku`uec focelt mbmliotb suotu ku`uec focelt yoec aobe, ilmuo-muo ku`uec oioe fleorbi mb oetoro sotu mlecoe yoec aobe slibroeyo ku`uec-ku`uec focelt btu flfpueyob iutuj yoec jlraobeoe. Tljoabieyo oioe jlraoiu slibroeyo ilmuo-muo ku`uec flfpueyob iutuj yoec sofo. 4 laosioe 4 fodof oturoe uetui flauibs corbs-corbs flmoe foceltbd! owoj 0 ?. Corbs corbs coyo foceltbi tbmoi plreok jlrpntnecoe.. corbs corbs coyo foceltbi slaoau ilauor morb iutuj \toro moe fosui il iutuj slaotoe4. tlfpot mlecoe corbs corbs coyo ropot fleyotoioe Flmoe foceltbi iuot, sljoabieyo mlecoe corbs corbs coyo tletoec fleyotoioe Flmoe foceltbi alfok 7. Ilsbfpuaoe Tltlaok flaoiuioe plrdnjooe, mopot mbsbfpuaioe jokwo iutuj focelt yoec sofo opojbao mbmliotioe oioe soabec tnaoi- flenaoi, opojbao iutup yoec jlrjlmo mb mliotioe oioe torbi fleorbi. Focelt iutuj utoro oioe slaoau tlrtorbi il focelt iutuj slaotoe. 3. Ilsuabtoe yoec mboaofb Iofb suabt flelfuioe jokoe slplrtb slrjui-slrjui jlsb MOG]OZ X\T]OIO
Pengertian Medan Magnet, Sifat, Satuan, Rumus, Contoh Soal dan jawaban adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen” Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Induksi Elektromagnetik Pengertian, Penerapan, dan Rumus Serta Contoh Soalnya Lengkap Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”. Sebuah medan magnet adalah medan vektor yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut. Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Dalam arti luas Medan magnet, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”. Sebuah medan magnet adalah medan vektor yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Gelombang Elektromagnetik Pengertian, Sifat, Macam, Rumus Beserta Contoh Soal Lengkap Sifat Medan Magnet Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan kemagnetan, yang menghasilkan sekumpulan empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, berdasarkan rumus Maxwell, masih terdapat dua medan yang berbeda yang menjelaskan gejala yang berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukkannya dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama tensor tingkat 2, dan seorang pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik. Jadi, dengan menggunakan relativitas khusus, gaya magnet adalah wujud gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut relatif terhadap seorang pengamat. Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet M disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan. Magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah kearah yang sama magnet elementer.Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sifat dari kedua kutub itu adalah Jika kutub yang sejenis didekatkan akan saling tolak-menolak Jika kutub yang tidak sejenis didekatkan akan saling tarik-menarik. Jika magnet batang dipotong pada bagian tengahnya maka akan membentuk magnet-magnet baru dengan kutub yang sesuai dengan arah magnet elementer. sifat magnet dapat menarik logam seperti baja ataupun besi atau benda sesama magnet. sifat magnet memiliki dua kutub yang sudah saya jelaskan di atas. Yaitu kutub utara dan kutub selatan. Magnet selalu berpasangan kutubnya. Jika dipecah-pecah sampai kecil, magnet tetap memiliki dua kutub. kutub magnet yang senama atau satu jenis akan tolak menolak. Sedangkan kutub yang tidak sejenis senantiasa akan tarik-menarik. Contohnya adalah jika ujung kutub utara magnet A didekatkan dengan kutub utara magnet B maka kedua magnet tersebut akan tolak-menolak. Akan tetapi jika kutub utara magnet A di dekatkan kutub utara magnet B maka akan tarik-menarik. Hal ini seperti cowok suka sama cewek. Artinya normal bukan? magnet memiliki daerah di sekitarnya yang masih dipengaruhi magnet itu sendiri yang disebut dengan medan magnet. Misalnya jika kamu meletakkan sebuah jarum pentul pada dekat magnet, maka jarum pentul tersebut akan ketarik oleh magnet dan menempel. Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat Magnetnya. Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu ferromagnetik benda yang dapat diterik kuat oleh magnet, parramagnetik denda yang dapat ditarik magnet dengan lemah dan diamagnetik benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut. Setiap magnet mempunyai sifat ciri sebagai berikut dapat menarik benda logam tertentu. gaya tarik terbesar berada di kutubnya. selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas. memiliki dua kutub. tarik menarik bila tak sejenis. tolak menolak bila sejenis Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam magnet itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bisa membuat magnet. Hal penting yang harus kita bahami adalah sebagian besar orang berfikir bahwa cara membuat magnet ini menentukan sifat kemagnetan suatu benda. Orang selalu berfikir bahwa jika magnet dibuat dengan cara menggosok maka akan diperoleh magnet permanen dan jika diperoleh dengan cara elektromagnetik maka akan diperoleh magnet sementara. Anggapan ini adalah keliru bukan salah, kenapa bisa seperti itu? karena orang tidak melihat bahan apa yang digunakan. Jika baja dibuat magnet dengan caradigosok akan diperoleh magnet permanen tetapi jika besi yang digosok maka akan diperoleh magnet sementara. Kebanyakan ketika orang membuat magnet dengan cara menggosok selalu menggunakan baja, inilah mengapa muncul anggapan bahwa menggosok dapat membuat magnet bersifat permanen. Kasus yang lain adalah elektromagnetik, jika kita amati elektromagnetik manapun akan menggunakan inti besi lunak besi bukan baja, karena inti besi yang digunakan maka elektromagnetik menghasilkan magnet sementara. Tetapi coba anda pikir apabila intinya diganti dengan baja, apa yang akan terjadi? yang pasti baja akan menjadi magnet permanen sehingga elektromagnetik tidak dapat dimanfaatkan. Dari penjelasan kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa sifat permanen dan sifat sementara suatu magnet tidak di pengaruhi oleh cara membuat tetapi dipegaruhi oleh bahan yang digunakan. Dengan cara apapun jika bahan yang digunakan baja maka magnet yang dihasilkan akan bersifat permanen. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Energi Potensial – Pengertian, Jenis, Gravitasi, Listrik, Magnetik, Elastis, Contoh Soal Prinsip Kemagnetan Pada sebuah magnet sebenarnya merupakan kumpulan jutaan magnet ukuran mikroskopik yang teratur satu dan lainnya. Kutub utara dan kutub selatan magnet posisinya teratur lihat gambar 3. Secara keseluruhan kekuatan magnetnya menjadi besar. Logam besi bisa menjadi magnet secara permanen tetap atau bersifat megnet sementara dengan cara induksi elektromagnetik. Tetapi ada beberapa logam yang tidak bisa menjadi magnet, misalnya tembaga dan aluminium, dan logam tersebut dinamakan diamagnetik. Bumi merupakan magnet alam raksasa, dapat dibuktikan dengan alat yang dinamakan kompas, dimana jarum penunjuk pada kompas akan menunjukkan arah utara dan selatan bumi kita, seperti diperlihatkan pada gambar 1. Karena sekeliling bumi sebenarnya dilingkupi garis gaya magnet yang tidak tampak oleh mata kita tapi bisa diamati dengan kompas keberadaannya. Batang magnet memancarkan garis gaya magnet yang melingkupi dengan arah dari utara ke selatan. Pembuktian sederhana dilakukan dengan menempatkan batang magnet diatas selembar kertas, kemudian diatas kertas tersebut ditaburkan serbuk halus besi secara merata, yang terjadi adalah bentuk garis-garis dengan pola melengkung oval diujung-ujung kutub. Ujung kutub utara-selatan muncul pola garis gaya yang kuat. Daerah netral pola garis gaya magnetnya lemah. Bagian netral magnet artinya tidak memiliki kekuatan magnet. Untuk membuktikan bahwa daerah netral tidak memiliki kekuatan magnet. Ambil beberapa sekrup besi, amatilah tampak sekrup besi akan menempel baik diujung kutub utara maupun ujung kutub selatan. Daerah netral dibagian tengah sekrup tidak akan menempel sama sekali, dan sekrup akan terjatuh. Mengapa besi biasa berbeda logam magnet ? Pada besi biasa sebenarnya terdapat kumpulan magnet-magnet dalam ukuran mikroskopik, tetapi posisi masing-masing magnet tidak beraturan satu dengan lainnya sehingga saling menghilangkan sifat kemagnetannya Arah garis gaya magnet dengan pola garis melengkung mengalir dari arah kutub utara menuju kutub selatan. Didalam batang magnet sendiri garis gaya mengalir sebaliknya, yaitu dari kutub selatan ke kutub utara. Didaerah netral tidak ada garis gaya diluar batang magnet. Pembuktian secara visual garis gaya magnet untuk sifat tarik menarik pada kutub berbeda dan sifat tolak-menolak pada kutub sejenis dengan menggunakan magnet dan serbuk halus besi, gambar 4. Tampak jelas kutub sejenis utara-utara garis gaya saling menolak satu dan lainnya. Pada kutub yang berbeda utara-selatan, garis gaya magnet memiliki pola tarik menarik. Sifat saling tarik menarik dan tolak menolak magnet menjadi dasar bekerjanya motor listrik. Pola garis medan magnet tolak-menolak dan 4b. pola garis medan magnet tarik-menarik. Untuk mendapatkan garis gaya magnet yang merata disetiap titik permukaan maka ada dua bentuk yang mendasari rancangan mesin listrik. Bentuk datar flat akan menghasilkan garis gaya merata setiap titik permukaannya. Bentuk melingkar radial, juga menghasilkan garis gaya yang merata setiap titik permukaannya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Fungsi, Sifat Dan Jenis Magnet Serta 5 Bentuknya Terlengkap Teori Kemagnetan Bumi Teori ini sangat rumit untuk dijelaskan, sebaiknya kita harus bisa membedakan dulu antara gravitasi bumi dengan magnet bumi. Kita dapat berdiri di atas muka bumi bukan karena bumi bersifat magnet, kenapa bisa begitu? Karena sesuai dengan definisi magnet adalah bahan yang bisa menarik benda magnetik sedangkan kita bukanlah bahan magnetik. Lalu apa yang membuat kita bisa berdiri diatas bumi? Jawabnya karena bumi mempunyai gravitasi yaitu kekuatan untuk menarik semua benda yang ada disekitarnya tidak perduli itu benda magnetik atau bukan. Gravitasi bumi ditimbulkan karena bumi mempunyai massa, semakin besar massa maka semakin besar gravitasinya ini semua sesuai dengan hukum Newton dan teori relativitas. Sedangkan sifat kemagnetan bumi ditimbulkan karena bumi berotasi dan berevolusi ini pendapat saya jadi jika bumi tidak lagi berotasi maka sifat kemagnetannya lama – lama akan hilang. Mulai dari sekarang supaya pembahasan bab kemagnetan tidak membuat bingung maka kita harus membedakan antara gravitasi bumi dengan magnet bumi. Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi berada disekitar kutub utara bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan bumi tidak berimpit, ini juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi. Akibat hal tersebut maka bila kita melihat kompas menunjukka arah selatan ini berarti tidak menunjukkan persis arah selatan tetapi mengalami penyimpangan sedikit dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini membentuk sudut yang disebut dengan sudut deklinasi. Apabila kita membawa kompas dari katulistiwa menuju kutub bumi maka kompas itu akan condong ke bawah atau ke atas. Kecondongan ini karena tertatik oleh kutub magnet bumi. Sudut yang dibentuk dari kecondongan kompas terhadap arah horisontal disebut dengan sudut inklinasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Gaya dalam Ilmu Fisika Terlengkap Satuan dan Rumus Medan Magnet Kuat Medan H = Itensity Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. Garis Gaya. Garis gaya adalah Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya. Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet. Gambar pola garis-garis gaya. Pengamatan lain untuk menunjukkan adanya medan magnet dapat dilakukan dengan meletakkan beberapa kompas di sekitar magnet. Jarum-jarum kompas akan menunjukkan arah garis-garis gaya magnet pada titik-titik tertentu di sekitar magnet. Jadi, adanya medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet. Garis gaya magnet adalah garis khayal yang merupakan lintasan kutub utara magnet-magnet kecil apabila dapat bergerak dengan bebas. Garis-garis gaya magnet selalu mengarah dari kutub utara ke selatan dan tidak pernah berpotongan. Gaya tarik-menarik antara dua kutub magnet tak senama dan gaya tolakmenolak antara dua kutub yang senama digambarkan dengan garis-garis gaya magnet. Rapat Garis-Garis Gaya B = Flux Density Definisi Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan. catatan rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik. Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut medan magnet serba sama homogen Diamagnetik Dan Para Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan benda dibedakan atas Diamagnetik dan Para magnetik. Benda magnetik bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil posisi yang tegak lurus pada kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu. Contoh Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta. Benda paramagnetik bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu. Contoh Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam adalah zat paramagnetik. Benda feromagnetik Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu. Contoh Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu almico Medan Magnet Sekitar Arus Listrik Percobaan OERSTED Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya. Jadi diambil kesimpulan bahwa disekitar arus listrik ada medan magnet. Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara. Pola garis-garis gaya di sekitar arus sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat. Cara menentukan arah medan magnet Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet. Hukum Biot Savart. Definisi Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya. Induksi Magnetik Induksi magnetik di sekitar arus lurus. Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat. Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A dirumuskan Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan arah medan magnet. Solenoide Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan. Gaya Lorentz Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan berikut Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri. Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Radiasi , Bahaya, Jenis, Dampak, Dan Manfaat Contoh Soal dan Jawaban Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Laporan Praktikum Fisika II Modul IV – Percobaan Medan Magnet dalam Solenoida Eka Putra Prasetya/18524057 Asisten Vera Giyaning Tiyas Tanggal praktikum 18 Juni 2019 18524057 Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Abstrak— Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. Kata kumci—Medan Magnet I. PENDAHULUAN Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Medan Magnet Medan magnet adalah medan yang terbentuk oleh gaya – gaya yang berada di sekitar magnet. Medan ini tidak bisa dilihat namun dapat dirasakan dengan cara mengamati pengaruh magnet terhadap benda lain, misalnya seperti magnet yang menarik pasir – pasir besi. B. Kuat Arus Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan listrik yang melalui sebuah media konduktor dalam satu waktu. Proton dan elektron di dalam atom pada dasarnya adalah pembawa muatan listrik ini yang mana proton memiliki muatan positif dan elektron memiliki muatan negatif. Proton hanya dapat bergerak di dalam inti atom. Arus listrik ini ditimbulkan oleh gerakan elektron valensi yang bergerak dari atom yang satu ke atom yang lainnya. C. Solenoida Solenoida adalah alat yang dapat mengonversi energi listrik menjadi energi gerak. Dorongan dan tarikan merupakan gerakan yang biasanya dihasilkan dari Solenoid. Solenoid ini tersusun atas sebuah lilitan kumparan listrik electrical coil yang dililitkan pada tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic yang dapat “Masuk” dan “Keluar” bodi kumparan. Aktuator yang dimaksud disini adalah alat yang dapat bergerak. Besarnya medan magnet dalam solenoid dinyatakan pada persamaan dibawah ini B = Kuat medan magnet = Tetapan permeabilitas pada ruang hampa Tesla-meter/Ampere. Nilainya 4π.m/A N = Jumlah lilitan kawat per satuan panjang solenoida lilitan/m I = Arus listrik Ampere Rumus jumlah lilitan kawat per satuan panjang N = Jumlah lilitan lilitan I = Panjang solenoid Rumus jika percobaan tidak dilakukan dalam ruang hampa Dengan adalah tetapan permeabilitas. Jika medium tempat diukurnya medan magnet di tengah solenoid adlaah udara, k ditentukan sebagai persamaan berikut III. METODE PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah 1 buah catu daya KAL 61 3A 12V regulasi, 1 buah solenoid 50 cm, 1 buah rheostat 2-10 4A, 2 buah kabel penghubung 50 cm merah, 1 buah sensor medan magnet BT-plug, 1 buah eurolab interface, 1 buah multimeter digital, 2 buah kabel penghubung 50 cm hitam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan percobaan. Pertama, sensor medan magnet dihubungkan ke piranti antarmuka Eurolab, kemudian Eurolab disambungkan ke computer. Setelah itu, terdapat satu garis skala pada tabung solenoid bernilai cm diperhatikan sehingga jarak antar garis makro = 1 cm. Skala total = 54 cm. Kemudian, rangkaian alat catu daya, multimeter mode amperemeter, hambatan geser rheostat, dan solenoid disusun secara seri. Setelah itu, catu daya pada tegangan 6 V dinyalakan dan multimeter dinyalakan untuk pengukuran arus DC. Kemudian, aktivitas “Medan Magnet dalam dibuka pada program Coach. Setelah itu, nilai medan magnet yang terdeteksi oleh sensor diperhatikan dan memastikan sensor mendeteksi medan magnet dengan baik jika nilai yang terukur fluktuatif di kondisi lingkungan dan konstan jika didekatkan ke magnet, maka sensor berfungsi dengan baik. Setelah persiapan alat telah selesai dipersiapkan, percobaan pertama yang dilakukan adalah pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet solenoid. Pertama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam solenoid. Kemudian, kumparan direnggangkan menjadi 50 cm dan jarak antar lilitan diatur sama secara perlahan. Setelah itu, jumlah lilitan solenoid dihitung, dan dicatat sebagai nilai N. Kemudian, catu daya dan multimeter dinyalakan. Setelah itu, besar arus diatur dengan menggeser hambatan geser hingga mencapai nilai A. Kemudian, tombol Start diklik. Nilai yang terukur oleh sensor dan ditampilkan pada program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Nilai medan magnet maksimum dipilih dari pengukuran tersebut dan nilainya dicatat pada tabel Terakhir, langkah 2-6 diulangi untuk kenaikan arus sebesar A hingga mencapai arus A atau semaksimal mungkin mendekati 3 A. Percobaan terakhir yang dilakukan adalah pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet solenoida. Peratama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam selonoida. Kemudian, jumlah lilitan kawat selonoida dihitung dan diatur panjang solenoid menjadi 20 cm. Setelah itu, catu daya dan multimeter dinyalakan dan diatur besar arus pada A dengan menggeser hambatan geser. Kemudian, tombol start pada program Coach diklik. Selama pengukuran berlangsung, nilai yang terukur dan ditampilkan oleh program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Lalu, nilai medan magnet maksimum dari pengukuran tersebut dipilih dan hasilnya dicatat pada tabel Setelah itu, jendela yang muncul diperhatikan. Lalu, nilai average yang merupakan nilai medan magnet rata – rata yang dihasilkan saat panjang solenoid 20 cm dicatat pada tabel pengolahan data. Terakhir, langkah 2-7 untuk setiap pertambahan panjang solenoid sebesar 5 cm hingga 50 cm diulangi. IV. HASIL DAN ANALISIS A. Pengaruh arus listrik terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = M n = 208 /m Tabel 1 Hasil Pengamatan Pengaruh Arus Listrik terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 1 Grafik pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet Gambar 2 Pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4 B. Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = m Tabel 2 Hasil Pengamatan Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 3 Grafik pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet Gambar 4 Pengaruh jumlah lilitan terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4 Gambar 5 Rheostat sebelum digeser Gambar 6 Rheostat setelah digeser C. Analisa Praktikum pada kali ini tidak berjalan sempurna. Ketidak sempuranaan itu terjadi karena terdapat sedikit kendala pada Rheostat. Alat sudah dirangkai sesuai dengan langkah kerja karena arus pada saat itu sudah bisa keluar dengan arah yang benar sehingga menurut penulis rangkaian sudah tepat. Namun ketika ingin memperkecil atau memperbesar arus dengan cara menggeser Rheostat, Arus tetap sama tidak ada perubahan. Padahal Reostat sudah digeser beberapa bagian namun arus yang dihasilkan tetap sama. Sepengetahuan penulis, Rheostat ketika digeser maka hambatannya akan berubah. Untuk itu, penulis melakukan pengetesan pada Rheostat dengan cara mengecek hambatannya dengan menggunakan multimeter. Hasil dari pengetesan tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar tersebut membuktikan bahwa ada kesalahan pada Rheostat. Rheostat tidak memberikan hambatan yang berbeda ketika digeser. Arus yang tidak bisa diatur membuat penulis hanya bisa mendapatkan data medan magnet pada arus yang sudah tercantum dari awal. Reostat berperan penting untuk mengatur arus sesuai data di tabel. Dengan menggeser Reostat maka arus bisa ditentukan sesuai data pada tabel. Karena Reostat tidak memberikan hambatan yang berbeda, data yang didapatkan hanya berjumlah 1 untuk tiap bagian praktikum. Data tersebut tidak bisa untuk membuat grafik hubungannya. Agar bisa menganalisa tiap hubungannya, penulis mencantumkan grafik dari penelitian lain seperti tampak pada gambar 2 dan 4. Pada grafik pada gambar nomor 2 menunjukkan garis lurus gradien positif. Hal ini berarti hubungan antara medan magnet dengan arus listrik adalah berbanding lurus. Semakin besar arus yang masuk maka medan magnet yang dihasilkan akan semakin besar pula. Nilai k pada percobaan A tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Pada grafik pada gambar nomor 4 menunjukkan garis lurus gradient positif. Namun, gambar tersebut menunjukkan hubungan antara medan magnet dan jumlah lilitan. Untuk hubungan tersebut, hubungannya adalah berbanding lurus dimaan semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar medan magnet. Percobaan B tidak menampilkan gambar sehingga tidak bisa dianalisa hubungan antara jumlah lilitan per satuan panjang dengan medan magnet yang dihasilkan. Namun jika melihat pada rumus, hubungannya adalah jika jumlah lilitan ditambah dengan panjang yang tetap maka berbanding lurus. Namun, jika lilitan jumlahnya tetap dan panjangnya berubah ubah maka berbanding terbalik. K pada percobaan B tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Karena grafik tidak diketahui maka tetapan permeabilitas tidak dapat diketahui. Hal ini berakibat pada tidak bisa membandingkan apakah tetapan permeabilitas yang diperoleh dari percobaan dengan permeabilitas ruang hampa. Namun jika dilihat pada teori yang ada maka terdapat perbedaannya. Ruang hampa adalah ruang dimana tidak ada partikel – partikel termasuk udara. Percobaan tersebut dilakukan pada ruangan yang terdapat udara – udara disekitarnya seperti oksigen, nitrogen dan lain – lain. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tetapan permeabilitas dan permeabilitas ruang hampa berbeda. Dilihat dari rumus, fakor – faktor yang mempengaruhi nilai ketetapan permeabilitas adalah medan magnet, jumlah lilitan per satuan panjang, dan arus. Semakin besar medan magnet maka tetapan permeabilitas akan semakin besar. Namun semakin besar arus dan jumlah lilitan per satuan panjang maka tetapan permeabilitas akan semakin kecil. V. KESIMPULAN Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Modul Praktikum Fisika II. Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019. [2] J. Wahyudi and G. Pauzi, "Desain dan Karakteristik Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif", Teori dan Aplikasi Fisika, vol. 1, no. 2, 2013. [Accessed 24 June 2019]. [3] H. Budiatma, "Pengertian Permeabilitas magnetik Usaha321", Usaha321, 2018. [Online]. Available [Accessed 24- Jun- 2019]. [4] I. Pebrika, "Analisa Distribusi Medan Magnet pada Sensor Dasar Magnetic Inductance Tomography MIT Menggunakan Simulasi Finite Element Method FEM", 2014. [Accessed 24 June 2019].
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD LISTRIK DAN MAGNET KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Judul Percobaan Percobaan Bentuk Medan Magnet 2. Tujuan Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi. 1. Karton putih 1 lembar / kertas putih. 3. Serbuk-serbuk besi secukupnya. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa sekarang berada di wilayah Turki di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara north/ N dan kutub selatan south/ S. Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. 1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja 2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut. 3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali. 4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu. 5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet. 1. Gambar A menunjukan bahwa Garis Fluks Magnet Fluks garis gaya magnet gaya pada magnet yang tidak terlihat. Arah meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet. 2. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet diletakan diatas serbuk besi 3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N utara didekatkan ke kutub S selatan maka akan kutub N utara akan tertarik ke kutub S selatan, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di utara dekatkan ke kutub N utara maka akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S selatan di dekatkan ke kutub S selatan akan saling tolak menolak. Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan. 9. Pertanyaan dan Jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan magnet? Jawab a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. b. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. 2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan! Jawab Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.
gambar percobaan bentuk medan magnet