Adanyadua orang atau lebih yang memiliki kemauan. Jenis usaha dan pembagian kerja. Perjanjian tentang pembagian laba dan rugi dari kolaborasi. Deskripsi fenomena sosial dari Syirkah Abdan berbunyi: Asosiasi insinyur, keramik, toko keramik, broker pasir dan broker negara. Aliansi antara pedagang pasar, operator dan perantara.
Desentralisasimerupakan suatu proses pembagian kekuasaan, terlebih dalam hal otoritas pembuatan keputusan, di mana hal ini adalah serangkaian proses dari sentralisasi menuju otonomi penuh. Desentralisasi menjadi penting karena menurut Meenakshisundaram, hal ini dapat menyatukan masyarakat yang pluralistik.
2 Manfaat secara ekonomi. Terumbu karang memiliki peran dalam bidang ekonomi. Karena terumbu karang mengandung sumber makanan, bahan dasar pembuatan obat hingga objek wisata. Maka biasanya masyarakat pesisir bergantung pada terumbu karang sebagai sumber mata pencaharian. Demikianlah pembahasan mengenai terumbu karang adalah
Berdasarkanpada hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sasaran utama pembangunan adalah manusia maka dari itu sangat berkaitan dengan adanya peran serta atau kontribusi masyarakat. 1. Pengertian Kontribusi. Bagi masyarakat awam mungkn kurang memahami apa pengertian konstribusi.
KunciJawabannya adalah: A. Pekerjaan menjadi cepat selesai. Dilansir dari Ensiklopedia, Manfaat pembagian peran dalam kegiatan kelompok adalahmanfaat pembagian peran dalam kegiatan kelompok adalah Pekerjaan menjadi cepat selesai. Penjelasan
MenurutSuhardono (1994), pengertian peran adalah patokan atau ukuran yang ada dalam kehidupan manusia sehingga berfungsi untuk membatasi perilaku dalam setiap posisi. 2. Poerwadarminta. Menurut Poerwadarminta, pengertian peran adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang berdasarkan peristiwa yang melatar belakanginya.
. Pada kesempatan ini kita akan mengkaji bersama tentang pengertian peran sosial, macam-macam peran sosial, contoh peran sosial dan konflik dari peran sosial serta hubungan antara status sosial dan peran sosial. Pengertian peran sosialMacam-macam peran sosial1 Cara mendapatkan2 Cara pelaksanaan3 Prioritas pelaksanaanKonflik PeranSebarkan iniPosting terkait Peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status sosial tertentu dalam masyarakat. Peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan oleh status sosial yang dimilikinya. Jika status sosial seseorang tinggi, maka akan semakin tinggi pula peran sosialnya dalam masyarakat, atau sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat penting karena mangatur perilaku seseorang dalam masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Macam-macam peran sosial Peran sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut. 1 Cara mendapatkan Berdasarkan cara mendapatkannya, peran sosial dapat dibedakan sebagai berikut. a Peran bawaan Peran bawaan adalah peran yang didapatkan secara otomatis dan bukan karena usaha atau prestasi yang dilakukannya. Jadi, peran bawaan adalah peran yang melekat pada dirinya. Contohnya peran sebagai orang tua, peran sebagai bapak atau ibu, peran sebagai anak, dan sebagainya. Peran ini ada dengan sendirinya dan tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari status bawaannya. b Peran pilihan Peran pilihan adalah peran dari seseorang yang diperoleh melalui suatu usaha, sehingga setiap orang bebas menentukan perannya sendiri sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya peran sebagai dokter, guru, tentara, atau petani. Peran pilihan ini harus disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan keterampilan yang dimilikinya. Gambar Contoh Peran Sosial 2 Cara pelaksanaan Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat dibedakan menjadi berikut ini. a Peran yang diharapkan Peran ini merupakan peran yang diharapkan oleh masyarakat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dan lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karenaterkait dengan hak asasi seseorang. b Peran yang disesuaikan Peran yang disesuaikan adalah suatu peran yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang melakukan suatu peran. Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung, tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan menyampaikan pesan dengan lawakan. 3 Prioritas pelaksanaan Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, peran sosial dibedakan sebagai berikut. a Peran kunci Peran kunci adalah peran pokok atau inti dari beberapa peran yang dimilikinya. Misalnya Pak Budi selain sebagai kepala keluarga juga menjadi dokter, ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari beberapa peran tersebut peran kunci Pak Budi adalah seorang dokter. b Peran tambahan Peran tambahan adalah peran yang dilakukan seseorang setelah melakukan peran utamanya atau peran kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran tambahan selain menjadi dokter. Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan utama, dan dalam melakukannya tidak mencemarkan peran kunci. Konflik Peran Konflik peran role conflict timbul apabila keadaan diri seseorang berada dalam tekanan, dalam arti ada pemisahan antara satu peran dengan peran yang lainnya pada waktu bersamaan. Semakin banyak kedudukan yang dimiliki, maka akan semakin beragam peran yang harus dimainkannya. Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak, maka akan menimbulkan konflik peran. Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna nark0ba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia jaga dan lindungi.
TANGGAL 8 Maret lalu diperingati sebagai hari Perempuan Internasional. Pada momen tersebut, perempuan menyuarakan berbagai permasalahan yang dialami perempuan, salah satunya mengenai kesetaraan gender. Kesetaraan gender sampai hari ini belum bisa diwujudkan secara penuh, termasuk di Indonesia. Di masyarakat kita, permasalahan kesetaraan gender masih kompleks, salah satunya mengenai peran gender yang kaku. Pembagian peran gender yang kaku menimbulkan ketimpangan dan telah diwariskan secara turun-temurun. Perempuan dianggap memiliki tugas utama diranah domestik sedangkan laki-laki dianggap memiliki tugas utama di ranah pubik. Pembagian peran ini sangat kaku sehingga dianggap sebagai kewajiban masing-masing. Padahal sebenarnya, sifat dari peran gender adalah fleksibel dan dapat dipertukarkan. Pembagian peran gender yang kaku menimbulkan berbagai dampak, terutama pada perempuan. Salah satu dampak yang dirasakan yaitu adanya beban peran ganda. Di masyarakat sekarang, telah banyak perempuan yang memutuskan untuk bekerja di ranah publik. Namun sayangnya, peran perempuan di ranah publik tidak lantas membebaskannya dari peran domestik, hal ini tetap menjadi âkewajibanâ hanya pada perempuan. Peran domestik dan pengasuhan tidak lantas bergeser menjadi kewajiban bersama dengan laki-laki. Pada perempuan, kewajiban pekerjaan domestik dianggap sebagai hal yang utama, sedangkan pekerjaan ranah publik adalah pekerjaan sekunder. Padahal, bekerja tidak hanya berkaitan dengan penghasilan, lebih dari itu bekerja sebagai media untuk mengaktualisasikan diri dan menebar manfaat untuk manusia lainnya. Perempuan adalah setengah dari masyarakat Indonesia, jika perempuan turut mengambil peran penting dalam ranah publik, maka upaya pembangunan dapat berjalan dengan maksimal. Beban peran ganda pada perempuan, yang mana ia bekerja di ranah publik sekaligus domestik menimbulkan berbagai dampak pada perempuan. Dalam pekerjaan, perempuan kemudian tidak memiliki waktu banyak untuk mengembangkan karir, hal ini dikarenakan tugas domestik menanti untuk dijamah setelah pulang dari tempat bekerja. Dalam tugas pengasuhan, banyak dari perempuan yang bekerja kemudian merasa bersalah karena hanya memiliki waktu sedikit untuk bersama dengan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa tugas pengasuhan yang utama adalah pada seorang perempuan. Padahal faktanya, seorang anak membutuhkan pengasuhan yang seimbang dari seorang ayah dan ibu untuk dapat berkembang dengan baik. Belum lagi, stigma dari masyarakat sekitar mengenai perempuan pekerja yang seringkali dianggap lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dengan keluarga. Beberapa hal tersebut mengakibatkan banyak perempuan merasa dilema dan mengalami tekanan secara psikologis. Pembagian peran gender yang kaku dapat kita lihat tidak membawa banyak kebermanfaatan untuk kehidupan. Pembagian peran seharusnya dilaksanakan dengan fleksibel dan melalui kesepakatan bersama. Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan dan mengaktualisasikan diri. Pada momen peringatan hari perempuan ini, kita dapat berefleksi bersama mengenai berbagai permasalahan pada perempuan yang tak kunjung selesai dikarenakan budaya patriarki dan sistem yang ada. ila *Penulis merupakan mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
â Hai teman â teman online, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai artikel yang berjudul Organisasi. Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini. Pengertian OrganisasiCiri â Ciri OrganisasiUnsur â Unsur OrganisasiJenis â Jenis OrganisasiFungsi OrganisasiTujuan OrgfanisasiManfaat OrganisasiPrinsip â Prinsip OrganisasiTeori-Teori OrganisasiSebarkan iniPosting terkait Pengertian Organisasi Organisasi adalah sebuah bentuk wadah atau tempat saling berkumpulnya sekelompok orang untuk dapat melakukan kerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali dan terpimpin rapih agar mampu mencapai suatu tujuan tertentu yang telah disepakati sehingga dapat memanfaatkan sumber daya yang ada. Ciri â Ciri Organisasi Peraturan yang disusun untuk kepentingan setiap anggota dalam organisasi tentu sangat penting untuk membatasi sumber dayanya agar tetap dapat bekerja sama dengan baik dalam menjalankan pekerjaannya Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang berjumlah 2 orang atau lebih agar dapat menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama Pemberian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam organisasi tersebut, tentunya juga dengan suatu pertimbangan dalam bidangnya berdasarkan tujuan organisasi yang telah ditentukan bersama Memiliki suatu tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga kegiatan yang dapat dilakukan di dalamnya akan lebih jelas dan terarah Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi karena bagaimanapun setiap anggota yang ada di dalamnya harus dapat salingberkomunikasi agar dapat membantu untuk mencapai tujuan organisasi Unsur â Unsur Organisasi a. Lingkungan Environment Faktor lingkungan juga memiliki peran yang penting karena akan sangat berpengaruh terhadap sebuah organisasi. b. Tujuan Bersama Tujuan bersama yakni bentuk sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi itu sendiri, baik dari sisi prosedur, program, pola, sampai dengan hasil akhir dari pekerjaan organisasi tersebut. c. Sumber Daya Alam Selain lingkungan, sumber daya alam juga menjadi unsur penting yang harus mana sumber daya alamnya harus memadai agar organisasi berjalan dengan baik. d. Personil Man Personil merupakan menjadi unsur terpenting di dalam sebuah organisasi dimana masing-masing personil memiliki tingkatan dan tugas, dan tanggungjawab tersendiri. e. Peralatan Equipment Dalam mencapai berbagai tujuan diperlukan sarana dan prasarana yang memadai yakni kelengkapan sebuah organisasi. Contohnya Kantor, SDM, dan lain-lainnya. f. Kerjasama Team Work Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama apabila anggota dalam organisasi tersebut melakukan tugas dan tanggungjawab secara bersama-sama. Jenis â Jenis Organisasi Organisasi Politik Suatu organisasi politik dapat dipahami sebagai suatu bentuk asosiasi atau gerakan politik yang fungsinya adalah mengekspresikan ideologi suatu rakyat dalam hal-hal publik tertentu yang dapat menjadi kepentingan umum. Organisasi Bisnis Dalam dunia bisnis, organisasi dapat dipahami sebagai suatu entitas sosial yang dibentuk atau disusun oleh dua orang atau lebih yang bekerja secara terkoordinasi dalam bentuk lingkup lingkungan eksternal tertentu, yang bertujuan pada tujuan kolektif. Organisasi Sosial Organisasi sosial dapat dilihat sebagai suatu sekelompok orang yang saling terhubung satu sama lain sehingga mempunyai ide-ide yang sama, yang memungkinkan saja mereka bekerja untuk proyek yang sama. Contohnya Universitas, Keluarga dan lain-lainnya. Organisasi Teknis Organisasi teknis terdiri dari sekelompok orang yang harus memenuhi tugas-tugas tertentu secara sistematis dan terkoordinasi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya Jasa konstruksi, Industri atau bidang jasa lainnya termasuk dalam organisasi ini. Fungsi Organisasi Memberikan suatu pengetahuan dan pengalaman baru kepada anggotanya, agar dapat memiliki wawasan yang siap untuk terjun ke organisasi yang jauh lebih besar. Memberikan arahan atau bimbingan dan pemusatan kegiatan organisasi, mengenai apa saja yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam organisasi. Meningkatkan kemampuan atau skill individu anggota organisasi dalam mendapat sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitar atau masyarakat. Tempat mencapai suatu tujuan dengan selektif dan efisien karena melakukan secara bersama-sama. Tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan. Tujuan Orgfanisasi Mendapat keuntungan dan penghasilan bersama-sama Mendapatkan pengalaman dan interaksi dengan anggota lain Mencapai atau merealisasikan keinginan atau cita-cita bersama dari tiap anggota organisasi Memperoleh hasil akhir pada waktu yang ditentukan Mengatasi terbatasnya kemandirian dan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan bersama Manfaat Organisasi Memperluas pergaulan Meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Melatih leadership Mampu mengatur waktu dengan sangat baik Melatih mental untuk berbicara di publik Membentuk karakteristik seseorang Mudah dalam memecahkan masalah Dapat tercapainya sebuah tujuan Ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya Prinsip â Prinsip Organisasi 1. Terdapat Koordinasi Koordinasi adalah suatu usaha guna mendapatkan keselarasan gerak, aktivitas dan tugas antara organisasi yang ada dalam organisasi. 2. Terdapat Rentangan Pengawasan Rentangan pengawasan merupakan seberapa jauh seorang pemimpin mampu mengawasi para bawahannya secara cepat dan tepat. 3. Terdapat Tujuan yang Jelas tujuan merupakan sasaran atau target yang hendak dicapai. Tujuan harus dirumuskan terlebih dahulu agar jelas. 4. Terdapat Balas Jasa Balas jasa merupakan imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jeri payah yang telah disumbangkan. 5. Terdapat Keseimbangan Prinsip keseimbangan dalam suatu organisasi dapat dibedakan dari beberapa macam, Contohnya Keseimbangan antara wewenang & tanggung jawab dan keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi kewengan. 6. Terdapat Departementalisasi Departemensasi merupakan proses penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok pekerjaan yang sejenis. 7. Terdapat Pendestribusian Pekerjaan Pendestibusian dalam hal ini dapat juga disebut sebagai pembagian tugas kerja. Prinsip sebagian pekerjaan secara homogen distrbution of work adalah mengelompokkan tugas / pekerjaan kedalam sejenis yang mempunyai hubungan yang erat menjadi satu unit tersendiri. Teori-Teori Organisasi Teori Organisasi Modern Teori Organisasi modern adalah suatu teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi dapat memiliki satu kesatuan yang saling ketergantungan satu sama lain. Teori Organisasi Klasik Teori Organisasi Klasik adalah suatu teori yang mempunyai konsep organisasi mulai dari tahun 1800 abad 19 yang mengartikan bahwa organisasi adalah sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori Organisasi Neoklasik Teori Organisasi Neoklasik adalah suatu teori yang hanya menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam lingkungan kerja. Demikianlah pembahasan mengenai â Organisasi Pengertian, Tujuan, Ciri, Jenis, Manfaat, Fungsi, Unsur, Prinsip & Teorinya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih. Baca Juga Artikel Struktur Organisasi Budaya Organisasi Manajemen Organisasi Pengertian Struktur Organisasi Menurut Para Ahli Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
Perbedaan Utama â Peran vs Fungsi. Peran dan fungsi adalah dua kata yang kadang-kadang dapat digunakan sebagai sinonim. Namun, ada perbedaan halus antara peran dan fungsi. Perbedaan utama antara peran dan fungsi adalah bahwa peran adalah bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu sedangkan fungsi adalah tugas seseorang atau tujuan alami dari sesuatu. Pengertian Peran Peran dapat didefinisikan hanya sebagai bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Kita semua memainkan peran berbeda dalam hidup kita. Di rumah, kita memainkan peran sebagai orang tua, anak, atau saudara kandung. Di tempat kerja, kita memainkan peran sebagai karyawan. Peran-peran ini adalah bagian dari identitas kita. Namun peran yang berbeda dikaitkan dengan tanggung jawab, tugas, dan fungsi yang berbeda. Sebagai contoh, peran seorang ibu termasuk tanggung jawab melindungi anak dari bahaya sedangkan peran seorang anak melibatkan kewajiban untuk menghormati orang tua. Peran juga dapat merujuk pada posisi profesional seseorang atau bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam lingkungan profesional. Misalnya, peran seorang guru mungkin melibatkan mediator pembelajaran, pendisiplinan, penyelenggara pelajaran, dll. Tugas dan fungsi profesi juga terkait dengan peran kata ini, yaitu, apa yang orang tersebut dalam posisi tersebut tidak dalam kapasitas profesionalnya. Misalnya, peran dokter melibatkan identifikasi kondisi medis dan merawat pasien. Peran seorang petugas polisi adalah memastikan bahwa hukum itu dipatuhi. Apa peran Jack dalam proyek ini? Dia melepaskan pekerjaannya dan mengambil peran sebagai pengasuh. Pengertian Fungsi Fungsi didefinisikan sebagai âaksi atau tujuan yang orang atau hal yang cocok atau digunakanâ oleh kamus American Heritage. Kamus Oxford mendefinisikannya sebagai âpenggunaan praktis atau tujuan dalam desainâ. Dalam istilah sederhana, fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau kewajiban seseorang. Misalnya, fungsi pembuluh darah di tubuh adalah untuk membawa darah ke dan dari jantung; sama halnya, fungsi penjaga keamanan adalah memastikan keamanan suatu tempat. Orang-orang yang memainkan berbagai peran dalam masyarakat memiliki fungsi yang berbeda. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan dan organisasi. Misalnya, fungsi seorang asisten penjualan berbeda dari fungsi asisten manajer perusahaan itu. Fungsi dalam konteks ini mengacu pada tugas yang dipegang oleh posisi tertentu. Peran kata sering digunakan secara sinonim dengan fungsi dalam konteks ini. Tidak ada yang tahu apa fungsinya dalam perusahaan. Tuan Anderson melakukan beberapa fungsi penting dalam perusahaan. Fungsi utamanya adalah memberikan nasihat hukum kepada perusahaan. Definisi Peran Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Fungsi Fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau tugas seseorang. Contoh Peran Seorang guru memainkan peran sebagai fasilitator, mediator, organizer, orang kepercayaan, dll. Fungsi Fungsi seorang guru termasuk mengatur pelajaran, mengajar siswa, menilai pengetahuan siswa, dll. Interelasi Peran Seorang individu dapat memainkan peran yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Fungsi Setiap peran memiliki fungsi berbeda yang terkait dengannya. Kesimpulan ada perbedaan halus antara peran dan fungsi, Peran dapat didefinisikan hanya sebagai bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu sementara fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau kewajiban seseorang. 1. Jawaban Cepat Cara Menghapus Komputer Windows Xp Dari Domain Fungsi Haruskah Anda mengecat herpes zoster cedar? Peran
Mitigasi adalah â Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Strategi, Manfaat & Kegiatan â Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Mitigasi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, tujuan, jenis, strategi, manfaat dan kegiatan, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Mitigasi Secara umum Mitigasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan menghapus kerugian dan korban yang mungkin terjadi akibat bencana yaitu dengan cara membuat persiapan sebelum terjadinya bencana. Ada beberapa pendapat para ahli dan peraturan yang mengungkapkan pengertian tentang mitigasi, terdiri atas Mitigasi penjinakan adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi Depdagri, 2003. Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau meminimalkan dampak dari suatu bencana terhadap masyarakat DKP, 2004. Mitigasi penjinakan upaya atau kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan manusia bagi bangsa atau masyarakat Carter, 1992. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Mitigasi di sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6. Mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. UU No 24 Tahun 2007 Pasal 47 ayat 1. Mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. PP No 21 Tahun 2008 Pasal 20 ayat 1 baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. Dalam konteks bencana, dikenal dua macam yaitu 1 bencana alam yang merupakan suatu serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh faktor alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan tanah longsor, dll. 2 bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik sosial, penyakit masyarakat dan teror. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Abrasi adalah Dapat disimpulkan bahwa mitigasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meminimalisirkan dampak maupun kerugian dari suatu bencana Tujuan Mitigasi Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat menimbulkan kerugian dan korban bagi manusia. Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan arti mitigasi di atas, tujuan utama dari mitigasi ialah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Adapun beberapa tujuan mitigasi ialah sebagai berikut Menimalisir risiko dan dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti korban jiwa âkematianâ, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan di suatu tempat. Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi risiko dan dampak bencana. Jenis-Jenis Mitigasi Secara umum, mitigasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural, mengacu pada mitigasi diatas adapun jenis-jenis mitigasi ialah sebagai berikut 1. Mitigasi Struktural Mitigasi struktural adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami. Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan vulnerability terhadap bencana dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu bertahan atau mengalami kerusakan , beberapa contoh penggunaan teknologi misalnya Pembangunan kanal khusus untuk mencegah banjir. Penggunaan alat deteksi aktivitas gunung berapi. Membuat struktur bangunan yang tahan gempa. Penggunaan sistem peringatan dini untuk memperkirakan kemungkinan adanya gelombang tsunami. Mitigasi struktural ini lebih mengedepankan tindakan mengurangi kerentanan terhadap bencana, yaitu dengan cara melakukan rekayasa bangunan yang tahan terhadap bencana. Dengan begitu maka struktur bangunan dapat bertahan dalam menghadapi bencana atau hanya mengalami kerusakan yang tidak membahayakan manusia. 2. Mitigasi Non-Struktural Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana selain dari upaya tersebut di atas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan. Undang-Undang Penanggulangan Bencana UU PB adalah upaya non-struktural di bidang kebijakan dari mitigasi ini. Kebijakan non struktural meliputi legislasi, perencanaan wilayah, dan asuransi. Kebijakan non struktural lebih berkaitan dengan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan merusak. tentu, sebelum perlu dilakukan identifikasi risiko terlebih dahulu. Penilaian risiko fisik meliputi proses identifikasi dan evaluasi tentang kemungkinan terjadinya bencana dan dampak yang mungkin ditimbulkannya. Kebijakan mitigasi baik yang bersifat struktural maupun yang bersifat non struktural harus saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan teknologi untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana harus diimbangi dengan penciptaan dan penegakan perangkat peraturan yang memadai yang didukung oleh rencana tata ruang yang sesuai. Teknologi yang digunakan untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana pun harus diusahakan agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di masa depan, beberapa contoh mitigasi non-struktural ialah Larangan membuang sampah ke selokan atau sungai. Mengatur tata ruang kota. Mengatur kapasitas pembangunan masyarakat. Intinya mitigasi non-struktural ini lebih berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan peraturan yang tujuannya untuk mencegah terjadinya risiko bencana. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Penjelasan Bencana Alam Beserta Akibat Yang Ditimbulkan Strategi Mitigasi Strategi mitigasi bencana banjir secara umum dapat dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu 1. Upaya Mitigasi Non Struktural Terdiri atas Pembentukan âKelompok Kerjaâ POKJA yang beranggotakan dinas instansi terkait diketuai Dinas Pengairan/Sumber Daya Air di tingkat kabupaten/kota sebagai dari Satuan Pelaksana SATLAK untuk melaksanakan dan menetapkan pembagian peran dan kerja atas upayaâupaya nonfisik penanganan mitigasi bencana banjir diantara anggota POKJA dan SATLAK, diantaranya inspkesi, pengamatan dan penelusuran atas prasarana dan sarana pengendalian banjir yang ada dan langkah yang akan diuraikan pada uraian Merekomendasikan upaya perbaikan atas prasarana dan sarana pengendalian banjir sehingga dapat berfungsi sebagaimana Memonitor dan mengevaluasi data curah hujan, banjir, daerah genangan dan informasi lain yang diperlukan untuk meramalkan kejadian banjir, daerah yang diidentifikasi terkena banjir serta daerah yang rawan Menyiapkan peta daerah rawan banjir dilengkapi dengan plotting rute pengungsian, lokasi pengungsian sementara, lokasi POSKO, dan lokasi pos pengamat debit banjir/ ketinggian muka air banjir di sungai penyebab Mengecek dan menguji sarana sistem peringatan dini yang ada dan mengambil langkahâlangkah untuk memeliharanya dan membentuknya jika belum tersedia dengan sarana yang paling sederhana Melaksanakan perencanaan logistik dan penyediaan dana, peralatan dan material yang diperlukan untuk kegiatan/upaya tanggap darurat, diantaranya dana persediaan tanggap darurat; persediaan bahan pangan dan air minum; peralatan penangulangan misalnya movable pump, dumb truck, dll; material penanggulangan misalnya kantong pasir, terucuk kayu/bambu, dll; dan peralatan penyelamatan seperti perahu karet, pelampung, dll. Perencanaan dan penyiapan SOP Standard Operation Procedure/Prosedur Operasi Standar untuk kegiatan/tahap tanggap darurat yang melibatkan semua anggota SATKORLAK, SATLAK dan POSKO diantaranya identifikasi daerah rawan banjir, identifikasi rute evakuasi, penyediaan peralatan evekuasi alat transportasi, perahu,dll, identifikasi dan penyiapan tempat pengungsian sementara seperti peralatan sanitasi mobile, penyediaan air minum, bahan pangan, peralatan daput umum, obatâobatan dan tenda darurat. Pelaksanaan Sistem Informasi Banjir, dengan diseminasi langsung kepada masyarakat dan penerbitan press release/penjelasan kepada press dan penyebar luasan informasi tentang banjir melalui media masa cetak maupun elektronik yaitu station TV dan station Melaksanakan pelatihan evakuasi untuk mengecek kesiapan masyarakat SATLAK dan peralatan evakuasi, dan kesiapan tempat pengungsian sementara beserta Mengadakan rapatârapat koordinasi di tingkat BAKORNAS, SATKORLAK, SATLAK, dan POKJA Antar Dinas/instansi untuk menentukan beberapa tingkat dari resiko bencana banjir berikut konsekuensinya dan pembagian peran diantara instansi yang terkait, serta pengenalan/ diseminasi kepada seluruh anggota SATKORLAK, SATLAK, dan POSKO atas SOP dalam kondisi darurat dan untuk menyepakati format dan prosedur arus informasi/laporan. Membentuk jaringan lintas instansi/sektor dan LSM yang bergerak dibidang kepedulian terhadap bencana serta dengan media masa baik cetak maupun elektronik stasion TV dan radio untuk mengadakan kempanye peduli bencana kepada masyarakat termasuk penyaluran informasi tentang bencana banjir Melaksanakan pendidikan masyarakat atas pemetaan ancaman banjir dan resiko yang terkait serta pengunaan material bangunan yang tahan air/banjir. 2. Upaya Mitigasi Struktural Terdiri atas Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk mengurangi bencana banjir pada tingkat debit banjir yang Pengaturan kecepatan aliran dan debit air permukaan dari daerah hulu sangat membantu mengurangi terjadinya bencana Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mengatur kecepatan air dan debit aliran air masuk kedalam sistem pengaliran diantaranya adalah dengan reboisasi dan pembangunan sistem peresapan serta pembangunan bendungan/waduk. Pengerukan sungai, pembuatan sudetan sungai baik secara saluran terbuka maupun tertutup atau terowongan dapat membantu mengurangi terjadinya banjir. 3. Peran serta Masyarakat Masyarakat baik sebagai individu maupun masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara signifikan dalam manajemen bencana banjir yang bertujuan untuk memitigasi dampak dari bencana banjir. Peranan dan tangungjawab masyarakat dapat dikategorikan dalam dua aspek yaitu aspek yaitu aspek penyebab dan aspek partisipasipatif. Aspek penyebab, jika beberapa peraturan yang sangat berpengaruh atas faktor â faktor penyebab banjir dilaksanakan atau dipatuhi akan secara signifikan akan mengurangi besaran dampak bencana banjir, faktorâfaktor tersebut adalah Tidak membuang sampah/limbah padat ke sungai, saluran dan sistem drainase, Tidak membangun jembatan dan atau bangunan yang menghalangi atau mempersempit palung aliran sungai, Tidak tinggal dalam bantaran sungai Tidak menggunakan dataran retensi banjir untuk permukiman atau untuk halâ hal lain diluar rencana peruntukkannya Menghentikan penggundulan hutan di daerah tangkapan air, Menghentikan praktek pertanian dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan kaidahâkaidah konservasi air dan tanah, dan ikut mengendalikan laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Efek Rumah Kaca adalah Aspek partisipatif, dalam hal ini partisipasi atau kontribusi dari masyarakat dapat mengurangi dampak bencana banjir yang akan diderita oleh masyarakat sendiri, partisipasi yang diharapkan mencakup Ikut serta dan aktif dalam latihanâlatihan gladi upaya mitigasi bencana banjir misalnya kampanye peduli bencana, latihan kesiapan penanggulangan banjir dan evakuasi, latihan peringatan dini banjir dan Ikut serta dan aktif dalam program desain & pembangunan rumah tahan banjir antara lain rumah tingkat, penggunaan material yang tahan air dan gerusan Ikut serta dalam pendidikan publik yang terkait dengan upaya mitigasi bencana Ikut serta dalam setiap tahapan konsultasi publik yang terkait dengan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan upaya mitigasi bencana banjir. Melaksanakan pola dan waktu tanam yang mengadaptasi pola dan kondisi banjir setempat untuk mengurangi kerugian usaha dan lahan pertanian dari banjir dan mengadakan gotong-royong pembersihan saluran drainase yang ada di lingkungannya masingâmasing. Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana Pengauran dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana. Manfaat Mitigasi Adapun manfaat mitigasi yang diantaranya yaitu Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Menjadi landasan perencanaan pembangunan. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi serta mengurangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup aman. Kegiatan Dalam Mitigasi Bencana Berdasarkan siklus waktunya dalam penanganan bencana terdapat empat kategori yaitu sebelum bencana âmitigasiâ saat terjadi bencana âperlindungan dan evakuasiâ sesaat setelah bencana âpencarian dan penyelamatanâ, pasca bencana âpemulihanâ. Dari empat kategori penanganan bencana tersebut, kegiatan sebelum terjadinya bencana âmitigasiâ dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Mengacu pada arti mitigasi adapun beberapa kegiatan dalam mitigasi ialah sebagai berikut Mengenalkan dan memantau risiko bencana. Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat. Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan bencana. Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancanam bencana. Memantau pengelolaan sumber daya alam. Memantau penggunakan teknologi tinggi. Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan mitigasi bencana lainnya. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Reklamasi adalah Bagian terpenting dalam kegiatan mitigasi ialah pemahaman tentang sifat bencana karena setiap tempat memiliki berbagai tipe bahaya yang berbeda-beda. Misalnya beberapa negara sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan negara lainnya sangat rentan terhadap ancaman banjir. Sebagian besar negara-negara di dunia sangat rentan terhadap kombinasi beberapa bencana. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap berbagai bahaya bencana tersebut yang merupakan tanggung jawab dari para ahli dan ilmuwan âhidrologi, seismologi, vulkanologi dan lainnyaâ. Demikianlah pembahasan mengenai Mitigasi adalah â Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Strategi, Manfaat & Kegiatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
ï»żVideo PERBEDAAN KATA PERAN & PERANAN DALAM JUDUL PENELITIAN IsiPerbedaan Utama - Peran vs FungsiApa itu Peran?Apa itu Fungsi?Perbedaan Antara Peran dan Fungsi Perbedaan Utama - Peran vs Fungsi Peran dan fungsi adalah dua kata yang terkadang dapat digunakan sebagai sinonim. Namun, ada perbedaan kecil antara peran dan fungsi. Itu perbedaan utama antara peran dan fungsi adalah itu peran adalah bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu sedangkan fungsi adalah tugas seseorang atau tujuan alami sesuatu. Artikel ini mengeksplorasi, 1. Apa Peran itu? - Definisi, Karakteristik, Contoh 2. Apa Fungsi itu? - Definisi, Karakteristik, Contoh 3. Apa perbedaan antara Peran dan Fungsi? Apa itu Peran? Peran dapat didefinisikan secara sederhana sebagai bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Kita semua memainkan peran yang berbeda dalam hidup kita. Di rumah, kami memainkan peran sebagai orang tua, anak, atau saudara kandung. Di tempat kerja, kami memainkan peran sebagai karyawan. Peran ini adalah bagian dari identitas kami. Namun peran yang berbeda dikaitkan dengan tanggung jawab, tugas, dan fungsi yang berbeda. Misalnya, peran seorang ibu mencakup tanggung jawab untuk melindungi anak dari bahaya sedangkan peran seorang anak melibatkan tugas untuk menghormati orang tua. Peran juga dapat merujuk pada posisi profesional seseorang atau bagian yang dimainkan seseorang dalam lingkungan profesional. Misalnya, peran seorang guru dapat melibatkan mediator pembelajaran, pendisiplinan, kepercayaan kepada siswa, penyelenggara pelajaran, dll. Tugas dan fungsi profesi juga terkait dengan peran kata ini, yaitu, apa yang dilakukan oleh orang dalam posisi itu dalam kapasitas profesionalnya. Misalnya, peran dokter melibatkan mengidentifikasi kondisi medis dan merawat pasien. Peran seorang polisi adalah untuk memastikan bahwa hukum dipatuhi. Apa peran Jack dalam proyek ini? Dia melepaskan pekerjaannya dan mengambil peran sebagai pengasuh. Peran seorang guru dapat melibatkan mediator pembelajaran, pendisiplinan, kepercayaan kepada siswa, penyelenggara pelajaran, dll. Apa itu Fungsi? Fungsi didefinisikan sebagai "tindakan atau tujuan yang cocok atau digunakan seseorang atau sesuatu" oleh kamus American Heritage. Kamus Oxford mendefinisikannya sebagai "penggunaan praktis atau tujuan dalam desain". Secara sederhana, fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau tugas seseorang. Misalnya, fungsi vena dalam tubuh adalah untuk membawa darah ke dan dari jantung; sama halnya, fungsi penjaga keamanan adalah untuk memastikan keamanan suatu tempat. Orang yang memainkan berbagai peran dalam masyarakat memiliki fungsi yang berbeda. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan dan organisasi. Misalnya, fungsi asisten penjualan berbeda dari fungsi asisten manajer perusahaan itu. Fungsi dalam konteks ini merujuk pada tugas yang dipegang oleh posisi tertentu. Peran kata sering digunakan secara sinonim dengan fungsi dalam konteks ini. Tidak ada yang tahu apa fungsinya di dalam perusahaan. Mr. Anderson melakukan beberapa fungsi penting dalam perusahaan. Fungsi utamanya adalah memberikan nasihat hukum kepada perusahaan. Berarti Peran Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Fungsi Fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau tugas seseorang. Contoh Peran Seorang guru berperan sebagai fasilitator, mediator, penyelenggara, kepercayaan, dll. Fungsi Fungsi seorang guru termasuk mengatur pelajaran, mengajar siswa, menilai pengetahuan siswa, dll. Keterkaitan Peran Seorang individu dapat memainkan peran yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Fungsi Setiap peran memiliki fungsi berbeda yang terkait dengannya. Gambar milik
manfaat adanya pembagian peran adalah